Pages

Senin, 15 Agustus 2016

Rasa Itu Tak Lagi Sama


      Sejak aku kehilangan dia, aku tak lagi mencari keberadaanya, aku tak ingin tau lagi dimana, dan apa yang ia lakukan saat ini, bahkan bukan hanya itu, rasa yang besar yang pernah aku rasakan terhadapnya benar-benar memudar seolah-olah aku tak lagi mengenalnya tak lagi ingat bagaimana senyuman mautnya yang menenggelamkan aku dalam kenistaan. Sungguh rasa cinta itu tak lagi sama saat aku mulai Mendekat-Nya

    Rabbiku adalah peran segala peran yang menyinari jalan hidupku setapak demi setapak aku jauh dari gelapnya jalan yang penuh dengan kepalsuan iya Rabbiku menurunkan hidayah untuk manusia yang penuh dengan dosa ini, sungguh jika lau hidayah itu tak menghampiriku dan aku tidak berlari mengejarnya  mungkin aku sudah tenggelam dan tak bisa lagi menepi

Cinta..
Bicara tentang cinta terkadang membuat aku ingin tertawa , bagaimana tidak?
kata cinta itu mudah sekali terlontar dari setiap bibir seseorang, tanpa kita tau apa hakikat cinta itu, dan bagaimana cara menempatkannya dengan baik, jangan sampai  terjatuh baru ia bisa sadar apa yang harus dilakukan terhadap rasa yang menjerat.
   Manis memang sangat amat manis akupun tau bagaimana rasanya melayang  dengan sanjungan dan janji-janji kepalsuan, sungguh amat tidak terbayangkan saat jatuh cinta, semua menjadi taman bunga yang dipikir  tak akan pernah gersang dan layu, indah seperti terbit dan tenggelamnya matahari yang akan selalu terjadi setiap hari
entah bagaimana lagi mengekspresikannya tapi setelah terjatuh semua berubah ia akan sadar dimana tempat ia akan kembali dimana tempat ia mengadu tapi rasanya tidak pantas bukan, jika mengadu hanya ketika jatuh bagaimana keadaan saat merasakan bahagia???  Apa lagi kebahagiaan itu dari hal yang tidak sepatutnya dirasa bahagia.
  Sungguhlah tempatkan cinta hanya Karna-Nya, Dia maha membolak-balikan hati, sabarlah dalam penantian taatmu, sungguh jangan sampai merasakan jatuh cinta yang menistakan dirimu sendiri.
Aku seorang pendosa yang merindukan Cinta yang sesungguhnya bukan dari dia yang pernah datang lalu pergi tapi Dari-Nya yang kekal abadi

Rabu, 20 Mei 2015

Dear ayah,



Ayah, mendengar namamu disebut, hatiku berdesir. 
Serta merta sosokmu muncul memenuhi benak. 
Terbayang jelas semua jasamu di pelupuk mata.
Terukir terang semua kebaikanmu dalam hati.

Ayah, mengingat semua salahku padamu, hatiku bergejolak.
Tiba-tiba mataku memanas.
Hatiku pedih tak berperi.
Aku merasa tak tahu diri hingga membiarkan engkau terluka.

Ayah, betapa ingin aku membahagiakanmu.
Aku selalu ingin melihatmu tersenyum.
Hatiku menciut jika menyaksikan wajah murammu.
Pikiranku kalut jika melihat tampang sedihmu.

Ayah, maafkan aku atas semua salah dan khilafku.
Maafkan semua kebodohan dan kelancanganku.
Maafkan aku karena belum bisa membahagiakanmu.
Maafkan aku karena belum bisa menjadi kebanggaanmu.

Ayah, kumohon jangan bersedih karena aku.
Kumohon jangan terlalu mengkhawatirkaku.
Tak apa jika aku harus bersedih asal engkau jangan.
Biarlah aku menanggung kesedihan ini sendirian.

Ayah, membahagiakanmu adalah salah satu impianku.
Aku akan selalu berupaya mewujudkannya dengan tanganku.
Aku akan berjuang sekuat tenaga untuk meraihnya.
Jadi ayah, izinkan aku membalas jasamu meski hanya secuil saja.

Ayah, terima kasih telah mendidik dan membesarkanku.
Terima kasih atas kebaikanmu selama ini.
Aku sangat bahagia karena telah terlahir sebagai putrimu.
Sungguh aku beruntung menjadi putrimu.

Ayah, semoga Allah selalu bersamamu, menjagamu, dan melindungimu.
Semoga Allah membalas semua kebaikanmu.
Semoga Allah selalu melimpahkan rahmat dan rejeki yang berkah padamu.
Semoga Allah meng-istiqomahkan engkau di jalan-Nya.
Semoga nanti kita bisa berkumpul kembali di jannah-Nya.
Amin.



Diposkan oleh Ai Warni di 11.59


MISSED THE PAST
DREAM"

Banyak hal yang tak aku mengerti tentang hidup, terkadang ini semua membuatku lelah sangat lelah, apa yang takdir rencanakan untukku, aku mencoba tenang sebisa mungkin aku ingin tetap berjalan, megikuti arus kehidupan yang entah akan membawa aku kemana, iya hidup ini sangat membuat aku terhanyut dalam sebuah pikiran pendek dan lamunan panjang, mimpiku sangat tinggi, anganku terbang hingga membuat aku benar-benar terjatuh, mengapa impianku, mimpiku sangat sulit aku raih, rasa bosan , jenuh, menyelimuti setiap langkahku..

 Denyut nadi ini masih terus terdengar nyaring ditelingaku.. desiran darah yang aku rasakan begitu cepat, tubuh ini mulai lemah dan terhempas... disetiap selip masalah yang datang begitu tak terhingga, aku menopang dagu dan berfikir " kemana aku akan berjalan??"
Detik.. waktu yang berjalan membuatku tak juga bangkit... aku menerka setiap kesempatan yang aku lalui, aku hanya ingin sebaris kepastian dalam hidup... sebait alasan agar aku tetap kuat melangkahkan kaki... hanya terbayang dalam angan membawaku ke alam mimpi.

Aku merasakan dua malaikatku menyapa dari jauh, menyunggingkan senyum dan melambaikan tanggannya..tapi aku tetap diam dan tak juga beranjak.. bayangan itu begitu terasa dekat sangat dekat.. .. aku berlari dan mencoba mengejar bayang-bayang itu.. semakin cepat aku berlari, hingga aku mulai sadar bayangan yang ku kejar semakin jauh.. makin menjauh..
malaikatku... apa yang terjadi tak bisa kah aku memelukmu... Bisa kah engkau mendekapku dengan kehangatan yang selama ini aku rindukan...  malaikatku tak kasian kah kau melihat aku yang sekarang?  yang sekarang hanya bisa diam dan terpaku pada masa lalu, kenangan yang pernah engkau tinggalkan padaku, 

apa kah kau tak merindukanku?? adakah kau tak mengasihi?, aku yang selalu merasa sepi menikmati malamku dengan kedinginan yang aku buat sendiri, rasa sepi yang tak pernah bisa aku ungkapkan, tak pernah kau berniat untuk kembali.. mengepakkan sayapmu dan melindungiku... menghangatkan sekujur badanku yang mulai lemah karna merindukan engkau malaikatku :(

Tersentak aku, ketika ku dapati pipiku yang basah akan air mata kerinduan , tersenntak  hati yang memanggil namamu.. perlahan kuhapus air yang yang terus mengalir dipipiku aku pejamkan mataku, dan ingin membuang semua rasa yang mengikatku terlalu sakit... akupun berharap bayanganmu muncul dihadapanku...

perlahan aku membuka mataku, perlahan aku hitung dalam hati...
belum sempat aku menghitung, terpancar sinar yang membuat aku tersentak, sinar cahaya yang sangat terang, ya robb.. “adakah itu malaikatku menghampiriku?’’
aku terus bertanya dalam hatiku.. aku melawan cahaya itu dan mencoba membuka mataku, sekuat mungkin aku ingin membuka mataku... suara itu...”malaikatku”

sekejab senyumku mengembang aku melihat sosok yang aku rindukan … kedua malaikatku dengan pakaian putih dan wajah bersinar, senyuman mereka yang terlihat merindukanku… ingin aku mendekap tapi cahaya itu mengalahkan langkahku, kulihat malaikatku saling mengenggam tangan,, mereka saraya ingin  memelukku.. aku hanya bisa menahan tangis, perlahan aku dengar suara itu mencoba menenangkanku.


“ Nak sudah saatnya kamu bangun dari lamunan, sudah saatnya kamu sadar dan bangkit, kami berdua selalu menjagamu , melindungimu, ayo nak, jangan buang air matamu, bangunlah kami mencintaimu, tapi yakinlah Allah punya rencana yang lebih indah dari apa yang kamu rencanakan , senyumanmu adalah doa untuk kami bisa tenang, tersenyumlah nak dan hadapi duniamu… kamu peri cantik kami, yang akan selalu menyinari jalan kesisi Allah yang maha sempurna. Yakinkan dirimu, kamu bisa menjadi kebanggaan Kami semua yang menyayangimu, kami pergi nak… tersenyumlah…. Dan raih apa yang kamu mau.. kami mencintaimu nak”.



Tak kuasa airmataku terjatuh lagi, Nasehat yang pernah ku dengar dulu, kini aku mendengarnya, semakin tersedu sampai aku tak sadar, aku terbangun dari mimpiku,,,
Malaikatku terimakasih sudah hadir dimimpiku, tekatku kini hanya untuk membuat kalian bangga memiliki aku tenanglah disana aku akan bangkit dan akan melawan dunia .. semangatku, hidupku, doaku akan selalu membuat kalian tersenyum.. 


AYAH IBU.. AKU RINDU :'(


Jumat, 05 Desember 2014

Rindu ini untukmu Malaikatku :'(




Malaikatku... 
Dibalik tembok kamar yang usang…
Kulihat dirimu berkalang renta…
Ada sepanjat doa untukmu…
 
Dan aku teringat…
Cerita dibalik usiamu… …
Malam ini aku sedih…
Tapi pada siapa aku mengadu..
Andai engkau tahu…
Banyak kisah yang tak bisa ku beri…
Banyak tangis yang tak bisa ku tahan.. Aku rindu…
Rindu akan cubitan kecilmu
Di saat aku nakal…
Rindu akan belai mu saat ku tertidur…
Atau derap langkahmu yang mengajakku
pergi ke suatu tempat.. Bermain…
Melihat dunia… 

Aku iri pada mereka… Aku ingin waktu kembali…
Dan andai waktu itu kembali….
Tak kan kubiarkan engkau menangis…
Tak kan kubiarkan engkau sakit..
Agar aku bisa mengabdikan diriku
untukmu… 

Malaikatku.… Ku tinggalkan masa depanku hanya untuk
melihat tawamu…
Kurelakan keringatku untuk menjaga mu…
Ku biarkan tawa canda yang tertahan
bersama para sahabatku…
atau dunia luar yang membuatku terlena... Demi bakti ku padamu… Aku rindu gema takbir bersamamu…Aku rindu sangat Rindu,,,

Malaikatku
Aku kesepian…
Aku sendiri disini…
ternyata ..tak ada lagi mereka bersamaku…
ternyata, tak ada yang peduli akan sepiku,,
Aku tak ingin menangis… Sungguh tak ingin…
Saat ku menangis…
Aku merasa telah menyakitimu…
Menyalahi takdir yang kuasa… Aku hanyalah sebaris mimpi yang hilang…
Dengan harapan bias yang tak berbentuk…
Tapi datang untuk meraih asa ku yang
tenggelam..
Bersama ceritaku…
Aku.. Akan tetap ada…dihatimu…

Rindu ini akan aku  rangkai menjadi Doa.. Doa yang selalu bisa mengantar tidurku, Doa yang bisa menuntun jalanku, Doaku berkahmu, Doaku Ketenanganmu... 

Malaikatku Engkau begitu jauh bahkan tak terbembus oleh pandangan mataku, tapi setiap langkahku,, Engkau selalu menyebut Namaku...
Jadikan Rinduku ini, tetap selalu ada dihatiku Tuhan aku mencintai Kedua Malaikatku  ... tetaplah meraka selalu ada Disisimu.. Untuk selalu menuntunku,, dalam menggapai cita-citaku :) Aku merindukanmu Malaikatku :'( . 

IBU. AYAH..(MALAIKAT TANPA SAYAP)


Sabtu, 19 Juli 2014

MALAIKATKU :*
Seminggu lagi lebaran,  siap menyiapkan hati untuk bisa memaafkan dan meminta maaf, iyah hari yang fitri untuk saling memafkan.
Tapi siapa orang pertama kali yang kita tuju untuk mampu memafkan kesalahan kita, orang yang begitu tulus memaafkan sebelum kita mengucapkan kata maaf,  begitu penuh ketulusan membelai dengan kasih sayangnya tak pernah lelah memperlihatkan senyumnya dibalik kriput wajahnya, menyembunyikan setiap air matanya, menghapus peluh kringat tanpa sepengetahuan kita , orang yang tak pernah ada kata lelah  mengajari dan menasehati kita, Dua malaikat itu begitu sempurna sangat sempurna.
Syukur yang pantas kalian ucapkan bila saat ini kedua malaikat itu masih ada disamping kalian , masih bisa menasehati , masih bisa mendengar  cerita, memeluk  kalian disaat  kalian lelah,  masih bisa marah, masih  bisa ada dan selalu ada dikehidupan kalian, mereka begitu sangat bergharga sangat berharga dibanding dengan isi dunia ini.
Ketika kedua malaikat itu pergi, hanya sesal yang akan kalian rasakan, sesal yang tak akan pernah bisa kembali,   begitu pahit kenyataan yang harus kalian terima. Kebahagiaan kedua malaikat itu hanya kalian... kalian yang mampu memuliakannya .
Iya mereka Ayah Ibu kalian....
Hanya sekarang aku tak akan pernah bisa seperti kalian, yang begitu indah menikmati hidup, yang masih diberi kesempatan untuk berbakti.
11 Tahun sudah Bidadari itu pergi, tanpa sedikitpun aku bisa berbakti, tanpa sedikitpun aku bisa membahagiaankannya, entah sudah berapa kali aku menikmati hari lebaran menahan tangis  hanya diatas nisannya, memohon maaf hanya dengan doa-doaku, tak bisa kah tahun ini aku bisa memeluknya, sebentar saja??? Agar kerinduan ini tidak menyiksaku..
Kenyataan apa lagi??  aku harus tertegun dan terima kenyataan pangeran dan bidadari itu telah benar-benar pergi, entah apa makna untuk tahun ini?? Kenapa mereka meninggalkanku. Baru tahun kemaren aku masih bisa memohon maaf, dan mencium ayah, sekarang ayah benar-benar meninggalkan aku.

Sampai kapan aku terpuruk, lebaran tahun ini hanya mengiris rasa sakit,  sakit yang tak akan pernah bisa aku ungkapkan, hanya dengan doa aku harap ayah ibu selalu dengar permohonan maafku.. berharap mereka selalu tersenyum dan selalu tenang disana,  walaupun aku harus menyiksa mereka dengan tangisanku, maafkan aku ayah... ibu aku tak akan pernah bsa menahan tangisku, tetap kalian menjadi malaikatku , menjagaku ..  semoga kalian selalu tenag disisinya.. aku merindukan kalian :* Malaikatku




         بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

وَقُلْ رَبِّ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرً


 

(c)2009 Story of my Journey. Based in Wordpress by wpthemesfree Created by Templates for Blogger